Serba-Serbi KB Spiral: Mulai dari Jenis, Harga, Hingga Efek Samping

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
kehamilan adalah menggunakan alat kontrasepsi. Mulai dari mengonsumsi
pil antihamil, menggunakan kondom saat berhubungan badan, dan lain
sebagainya.
Alat kontrasepsi yang juga banyak dipakai adalah KB spiral.
Dalam bahasa ilmiah, KB spiral disebut sebagai IUD atau intrauterinne
device. IUD memiliki bentuk seperti huruf T dan berukuran kecil. IUD
akan diletakkan dalam rahim wanita.
Jenis
Sebelum berbicara lebih lanjut terkait KB spiral,
ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu apa saja jenis KB spiral yang
bisa dilakukan. Jenis pertama yang bisa dipakai adalah IUD non
hormonal. Jenis
KB spiral ini dibuat dari plastik dan tembaga. Tembaga yang dipakai
sebagai bahan dasar KB spiral berfungsi untuk mencegah terjadinya proses
kehamilan. Fungsi tersebut juga bisa disebut sebagai spermisida atau
zat yang dipakai
untuk membunuh sperma. Hal itu dilakukan agar sperma gagal mencapai sel
telur dan proses pembuahan juga akan hilang. KB spiral jenis non
hormonal bisa dipakai selama 10 tahun hingga diganti lagi dengan yang
baru.
Jenis KB spiral selanjutnya, yaitu IUD hormonal.
Tidak selama IUD non hormonal, IUD hormonal hanya bisa dipakai selama 3
sampai 5 tahun lamanya. Sesuai dengan namanya, KB spiral ini memiliki
kandungan
hormon berupa progestin levonorgestre. Memakai KB spiral jenis ini bisa
menyebabkan sperma gagal membuahi sel telur. Hal itu disebabkan karena
kandungan hormon menyebabkan lapisan rahim menjadi tipis dan lendir
serviks mengalami
penebalan.
Efek Samping
Karena memiliki benda asing yang berada di
dalamnya, tubuh tentu saja akan bereaksi dengan menunjukkan efek
samping. Meski tidak serius, ada beberapa efek samping yang disebabkan
oleh penggunaan KB spiral.
Efek sampingnya bisa dalam bentuk yang beraneka ragam, mulai dari
perasaan sakit ketika KB spiral dimasukkan dalam rahim, keram, punggung
terasa sakit, jadwal mens yang tidak teratur, saat mens mengeluarkan
darah yang lebih
banyak daripada biasanya, badan terasa lebih sakit dan pegal ketika
jadwal mens datang, dan lain sebagainya. Akan tetapi, kamu tidak perlu
khawatir. Efek samping dari penggunaan KB spiral hanya terjadi selama
beberapa bulan
saja. Jika efek samping yang kamu rasakan menjadi lebih parah, kamu bisa
segera menghubungi dokter kandungan agar bisa cepat diberi penanganan.
Harga
Bisa dikatakan, penggunaan KB spiral lebih mahal
bila dibandingkan dengan penggunaan kontrasepsi yang lain, seperti pil
atau suntikan. Akan tetapi, biaya yang mahal hanya dikeluarkan selama
kurun waktu
lima hingga 10 tahun. Biasanya, di beberapa rumah sakit mematok biaya
sebesar 500 ribu rupiah. Biaya tersebut belum termasuk waktu konsultasi
dengan dokter. Jika ingin biaya yang lebih murah, kamu bisa mengunjungi
puskesmas
atau bidan.
No comments